Oknum Ketua OKP Pukuli Dua Bocah
Kekerasan terhadap anak terjadi di Kabupaten Simalungun. Dialami dua bocah berinisial AS (8) dan BAS (11) warga Nagori Naga Jaya II, Kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun. Kedua bocah yang duduk di bangku SDN 091667 Naga Jaya II tersebut justru dipukuli dan disekap oknum ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) salah satu OKP (Organisasi Kepemudaan) di Bandar Huluan, berinisial SRTO.
“Masih satu kampung kami sama si SRTO itu dan ada hubungan keluarga. Tapi dipukulinya anak kami yang masih sepupunya. Kalau si BAS anak abangku,” kata Nuria Sinaga, ibu AS ditemui, Selasa (21/6) sekira jam 09.30 Wib. Penganiayaan terhadap dua bocah itu dilakukan oleh suami Sekretaris Nagoti Naga Jaya II tersebut terjadi pada Senin (19/6), di dalam Pos OKP yang dipimpinnya, tak jauh dari rumah mereka dengan menggunakan batang kayu ubi dan rol penggaris (belebas).
“Pake kayu ubi sama belebas dipukul kami dua di bendar sama di pos. Kami bilang ampun. Tapi tetap dipukul,” ucap BAS anak pertama dari tiga bersaudara yang diamini ayahnya, Asriadi Sinaga. Penganiayaan itu mengakibatkan luka memar biru pada bagian bokong, betis.
Sementara penyekapan yang dilakukan sangat mempengaruhi mental kedua anak tersebut, yang membuat keduanya trauma dan tidak mau pergi ke sekolah selama tiga hari. “Kan pemukulan itu pagi pas mau pergi sekolah. Awalnya, pas kejadian itu mau pergi sekolah. Rupanya, ibu si SRTO bilang supaya datang ke rumah mereka. Sampai di sana, orang ini dua dibawa. Karena masih hubungan keluarga, kami merasa biasa saja. Rupanya, sudah dipukuli di bendar dan disekap,” beber orangtua korban.
Pemukulan dan penyekapan itu terjadi gara-gara SRTO kehilangan uang sebanyak Rp700 di rumahnya. Belakangan, BAS dan AS bersama satu lagi temannya berinisial RA, merupakan anak SRTO dituduh mengambil uang tersebut ketika bermain di rumahnya.
“Karena, ketepatan orang ini dua sama anaknya main-main di rumahnya. Semula, kami mau datang disuruh ke rumahnya karena mau berdamai untuk mengembalikan walaupun sisa Rp200 ribu lagi sama anaknya. Tapi, sudah diginikan kami gak terima,” kesal kakak beradik, Asriadi dan Nuria. Ironisnya, dua hari lamanya ditunggu sejak kejadian pemukulan dan sekap, SRTO yang dianggap berlagak sok jagoan itu tak ada itikad baik untuk meminta maaf.
“Setelah kami lapor baru mau damai. Kami laporkan tanggal 13 Juni. Tapi, sampai sekarang belum ditangkap si SRTO,” sesal keduanya. Kapolres Simalungun, AKBP Marudut Liberti Panjaitan ketika dikonfirmasi mengatakan kemungkinan penyidik masih memintai keterangan saksi-saksi. “Gak langsung sekaligus. Harus diminta keterangan saksi-saksi,” katanya.
Sumber : Oknum Ketua OKP Pukuli Dua Bocah