Kembangkan Sektor Kelautan, Pemprovsu Gandeng Investor China
Wakil Gubernur Sumatera Utara, Nurhajizah Marpaung mengatakan, kawasan pesisir pantai di Sumatera Utara, baik wilayah barat maupun timur belum dikelola secara maksimal, padahal potensi kekayaan lautnya sangat besar.
Untuk itulah, dalam waktu dekat, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara akan menggandeng investor asal China guna membangun kawasan pesisir pantai sehingga bernilai ekonomis, mulai dari Nias, Sibolga, Serdang Bedagai, Kuala Tanjung dan Batubara.
“Di sana akan dibangun lapangan terbang, hotel dan fasilitas lainnya bertaraf internasional. Estimasinya, Nias akan dikunjungi sedikitnya 1.000 orang wisatawan asing per hari, jika pembangunan infrastrukturnya sudah selesai,” katanya, saat kunjungan kerja di Pematangsiantar, Jumat (21/4/2017).
Sumatera Utara, lanjut wanita kelahiran Asahan ini, sangat membutuhkan investor dalam berbagai jenis usaha lainnya, termasuk investor untuk pengelola pabrik kopi, karena kopi asal Sumatera Utara, yakni Sidikalang dan Lintongnihuta terkenal di Eropa.
Untuk membangun kawasan Pulau Nias saja, sebut dia, mulai tahun ini akan masuk investasi sebesar Rp 58 triliun dari China. Mereka akan membangun pesisir pantai Nias yang terdiri dari 4 kabupaten dan 1 kota, yang fokusnya pengembangan pada sektor pariwisata.
Didampingi Plt Sekda Pematangsiantar, Reinward Simanjuntak menyampaikan berbagai hal prioritas pembangunan perekonomian Sumatera Utara yang jauh tertinggal dari daerah-daerah di Pulau Jawa.
Di hadapan para Staf Ahli Walikota, Asisten Sekda serta Pimpinan SKPD, dia memotivasi sekaligus menantang masyarakat dan Pemko Pematangsiantar, untuk mencermati berbagai terobosan ekonomi dengan hadirnya kawasan wisata Danau Toba.
“Meskipun sebagian besar wisatawan akan melalui Bandara Silangit, tapi saya berkeyakinan, Pematangsiantar tetap menjadi alternatif linatasan ke Danau Toba. Karena itu, Pematangsiantar harus bisa melihat peluang-peluang usaha, paling tidak industri kreatif yang produknya unik dan menarik perhatian orang lain,” katanya.
Pada bagian lain, wanita yang selama 31 tahun bertugas sebagai prajurit TNI-AD ini mengharapkan, agar mentalitas masyarakat maupun kebanyakan aparatur yang kurang disiplin pada aturan, bisa segera berubah.
“Kita harus menyadari, salah satu persoalan yang menghambat kemajuan dan membuat Sumatera Utara ini tertinggal, karena kita orang yang kurang patuh pada aturan serta memiliki ego tinggi. Hal-hal seperti ini harus kita tinggalkan dan mari kita perbaiki, jika kita tak ingin Sumut ini terus-menerus jadi pantauan KPK. Sesama SKPD harus bersatu dan solid untuk bekerja sama,” ujarnya.
Sumber : Kembangkan Sektor Kelautan, Pemprovsu Gandeng Investor China