Praktek Prostitusi Berkedok Pijat Refleksi Makin Menjamur di Medan

Praktek Prostitusi Berkedok Pijat Refleksi Makin Menjamur di Medan

Praktek prostitusi berkedok pijat refleksi/ lulur, salon dan spa bukan rahasia umum lagi di Medan. Di kota ini geliat pelacuran berselubung tersebut semakin bertebaran di sejumlah tempat.


Beberapa tahun belakangan, bisnis esek-esek ini semakin bertumbuh pesat di Medan, bak jamur di musim penghujan. Mirisnya, keberadaan mereka terkesan dilegalkan, dan disinyalir jadi ‘tabungan’ berjalan bagi pemerintah dan aparat setempat.


Salon, spa dan panti pijat yang kedok prostitusi tersebar di sejumlah wilayah kota Medan, seperti di kawasan Medan Petisah, Medan Tembung dan Medan Kota.


Hasil penelusuran, hanya 10 dari 100 persen lokasi panti pijat dan spa yang tak menyediakan layanan plus-plus.


"Memang tidak semua. Biasanya kita langsung tahu dari mulut ke mulut bahwa di salon, panti pijat atau spa mana saja yang ada layanan plus-plusnya. Kalau sudah masuk ke dalam, suasananya juga berbeda," ujar Ipul (36) bukan nama sebenarnya kepada TOP METRO, yang mengaku sering mengunjungi salon, pijat refleksi/ lulur, salon dan spa plus-plus, Minggu (1/5).


Dia memaparkan, sebagian salon, pijat refleksi/ lulur dan spa nyata-nyata menawarkan layanan plus-plus. "Mereka benar-benar menawarkan perempuan untuk begituan. Kita tinggal pilih perempuan sesuai yang kita suka untuk melayani," terangnya.


Tapi ada pula salon, pijat refleksi/ lulur atau spa yang membungkus layanan plus-plus itu dengan paket yang sama sekali tidak menunjukkan adanya praktik prostitusi. Tapi, tetap saja transaksi seks dapat berlangsung mengiringi paket-paket itu, seperti yang terjadi di Kusuk Refleksi Sehati dan Kusuk Lulur Azahra di Jalan Pukat VIII, Kelurahan Bantan Timur, Kecamatan Medan Tembung.


Menurut dia, praktik pelacuran ini tidak berbeda dengan di tempat lain. Hanya, kemasannya dibuat legal. Mereka menawarkan satu paket servis sampai full service.


"Biasanya paket mereka yang full service itu hanya sampai pemijatan alat vital, kita dionani. Biar mereka aman, untuk begituan, tidak ada yang namanya menjual perempuan. Kita dibiarkan negosiasi dengan perempuan yang namanya terapis itu. Sebenarnya ya prostitusi, cuma kalau di salon dan spa plus-plus itu istilah untuk orang yang melayani disebut terapis, padahal praktiknya ya PSK," papar Ipul.


Harga yang harus dibayar pengguna jasa bergantung pada salon, panti pijat atau spa. Semakin besar nama dan mewah fasilitasnya, maka harganya pun semakin mahal.


Biaya ini, biasanya sudah ditetapkan salon, pijat refleksi/ lulur, dan spa. Untuk dilayani sesuai paket yang disediakan, pengunjung umumnya harus membayar Rp 50.000 ribu sampai Rp 300.000 ribu.


"Jika ingin plus di Kusuk Refleksi Sehati dan Kusuk Lulur Azahra, kalau pengunjung umumnya harus membayar Rp 50.000 ribu sampai Rp 100.000 ribu, kita tinggal nego dengan terapisnya kalau mau plus-plus, biasanya para terapis meninta Rp 300.000 ribu, sampai Short Time Rp. 1 juta. Kalau dia mau ya berarti PSK," pungkasnya.


Sumber : Praktek Prostitusi Berkedok Pijat Refleksi Makin Menjamur di Medan
Praktek Prostitusi Berkedok Pijat Refleksi Makin Menjamur di Medan Praktek Prostitusi Berkedok Pijat Refleksi Makin Menjamur di Medan Reviewed by Info Medan Terlengkap on 4:08 PM Rating: 5
Powered by Blogger.