Sejarah Istana Maimoon, Peninggalan Bersejarah Kota Medan
Istana Maimoon awalnya bernama Kerajaan Aru yang ada pada abad 16. Terletak di daerah sungai lalang, yang sekarang menjadi Deli Tua. Sekitar tahun 1612 terdapat kerajaan Haru Baru yang di perkirakan terletak di Deli Tua sekarang.
Syarida (49) istri dari seorang cucu keturunan sultan deli yang ke sembilan, mengatakan Kerajaan Haru Baru mempunyai tiga orang putra putri, Mambang Diazid, Putri Hijau, dan Mambang Khayali (Mambang Sakti).
Dikisahkan pada zaman tersebut bahwa kerajaan Haru Baru mendapat serangan dari Kerajaan Aceh, yang di perintah oleh Sultan Iskandar Muda.
Kerajaan Aceh dapat memasuki benteng pertahanan Kerajaan Haru, untuk menculik putri hijau yang jelita. Tidak lama berselang, Mambang Khayali kakak kedua Putri Hijau menghilang dan berubah menjadi meriam, untuk membantu menyelamatkan adiknya itu.
Namun akibat terus menerus meletus tanpa henti, meriam tersebut menjadi panas dan pecah menjadi dua. Satu menuju Istana Maimoon dan satu ke Desa Sukanalu dataran tinggi karo. Menurut Syarida, pasukan kerajaan aceh dapat kembali pulang ke Aceh dengan beberapa persyaratan yang diminta oleh Putri Hijau berupa.
Peti Kaca sebagai tempat ia selama di perjalanan, Bertih padi yang di panaskan tanpa minyak, dan Telur Ayam yang nantinya akan di taburkan saat kapal membawa Putri Hijau menuju Aceh. Di Kapal saat pasukan Kerajaan Aceh memasuki pelabuhan, bertih dan telur ayam di taburkan ke laut oleh Putri Hijau.
Tidak lama berselang, tiba-tiba muncul seekor Naga dari dalam laut. Diperkirakan jelmaan Mambang Diazid. Kemudian Naga tersebut mengambil Peti Kaca yang berisi Putri Hijau dari atas kapal pasukan Aceh, dan menghilang di dalam laut.
“Kerajaan deli pernah berpindah pindah lima tempat bermula di Deli Tua, Medan datar, Kesawan, Labuhan Deli dan terakhir di Maimoon“ungkap wanita berambut pendek ini, senin (13/3/2017).
Saat ini Istana Maimoon telah berubah menjadi peninggalan bersejarah Kota Medan. Tampilannya masih sama seperti dulu. Di Dalam Istana banyak barang peninggalan masa kerajaan dulu. Kita bisa melihat banyak pengunjung yang bergantian berfoto menggunakan baju adat Melayu.
Putri (19) seorang pekerja di Istana Maimoon menjelaskan harga pakaian yang di pinjamkan bervariasi.
"Ada yang 10 ribu, 50 ribu dan termahal 100 ribu dikarenakan lengkap menggunakan cincin, gelang dan mahkota",katanya.
"Pengunjung paling ramai di akhir pekan Jumat sampai Minggu bisa mencapai 500 orang"pungkas wanita berjilbab itu.
Sumber : Sejarah Istana Maimoon, Peninggalan Bersejarah Kota Medan