Sampah dan Banjir Jadi Permasalahan Utama Kota Medan
Membahas soal sampah di Kota Medan sepertinya tidak pernah ada habisnya dan terus menjadi dilema di tengah masyarakat. Pasalnya, sampai sekarang ini masih banyak sampah berserakan di tepi jalan, khususnya di lingkungan 8 Kelurahan Mabar Kecamatan Medan Deli.
Kondisi ini turut didukung pula dengan ketiadaan tempat penampungan sampah (TPS) sementara.
Natimin, salah seorang warga Jalan Manggaan V pasar II, Lingkungan 8 Kelurahan Mabar Kecamatan Medan Deli pada Reses 1 tahun 2017 anggota DPRD Medan Dapil V, Surianto, Minggu (26/3), mengaku miris melihat sampah berserakan.
Bahkan, petugas kebersihan yang bertugas memungut sampah tidak masuk. Alhasil, warga sesuka hatinya buang sampah di tepi jalan.
“Tolong carikan solusi buat TPS. Jadi, warga tidak buang sampah lagi sembarangan. Sebab, kami sudah capek mengajukan masalah ini tapi tidak ada digubris oleh Pemko Medan,” ungkapnya di hadapan Camat Medan Deli, Fery Suhery dan Lurah Mabar Amri.
Daerah pemilihan V sendiri meliputi Kecamatan Medan Belawan, Medan Deli, Medan Marelan dan Medan Labuhan. Selain itu, Natimin juga berharap warga yang kurang mampu bisa mendapatkan kesehatan secara gratis. Karena, warga yang bermukim di sana banyak yang tak memiliki kartu BPJS.
“Bagaimana warga tak mampu urus kartu BPJS. Karena, tidak bisa bayar perorangan. Kalau dalam satu keluarga ada 7 orang, biayanya harus dibayar semua. Alhasil, warga pun jadi enggan untuk mengurus maupun membayarnya” ketusnya.
Berbeda dengan Natimin, warga yang sama Muliono meminta drainase di daerahnya diperbaiki. “Sudah capek kami mengusulkan soal drainase. Mulai calon Gubsu maupun Wali Kota. Selalu jawaban nanti tapi tak pernah terwujud. Jadi, kami mohon dihadapan Pak Surianto supaya menyampaikan masalah ini langsung dengan dinas terkait,” harapnya seraya menyampaikan persoalan beras untuk masyarakat miskin (Raskin) dan Kartu Infonesia Sehat agar didata ulang.
Ratno warga Lingkungan 9, Kelurahan Pangkahan, Kecamatan Medan Labuhan minta masalah narkoba diberantas. Sebab, ada selintingan kabar jika aparat bermain dalam peredaran narkoba. Begitu juga dengan warga yang belum mendapatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dengan dalih blangko kosong.
Menjawab semua pertanyaan, Surianto yang akrab disapa Butong ini mengaskan bahwa apa yang dikeluhkan warga akan ia sampaikan langsung ke Pemko Medan baik Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin maupun SKPD terkait.
“Dalam pembuatan drainase sudah diusulkan pada rapat Musrenbang kemarin. Jika memang ada anggaran untuk pembuatan drainase ke wilayah sini, saya akan kawal agar tidak menyimpang. Soal blanko KTP, memang saat ini memang masih kosong.
“Nah, mengenai Program Keluarga Harapan (PKH), pihak Kepling maupun pemerintahan hanya memberikan data saja. Jadi Pemerintah Pusat melalui Pemerintah Kota Medan yang menentukan siapa saja yang berhak mendapatkan raskin berdasarkan hasil survei yang mereka lakukan di lapangan. Meski begitu, kita akan coba kordinasikan dengan pihak DPR RI. Mohon juga untuk pengertiannya,” jelas Ketua Fraksi Gerindra DPRD Medan ini.
Sementara itu, Camat Medan Deli, Fery Suhery mengaku pihaknya sudah berulang kali mengirim surat ke dinas PU Medan untuk memperbaiki gorong-gorong di kawasan Medan Deli. Namun keberadaan gorong-gorong tersebut sudah tidak mampu lagi mengatasi volume air terutama di saat musim penghujan.
“Kita sudah usulkan masalah itu. Jadi, kita lihat apakah pihak dinas PU untuk merespon secepatnya. Kita juga sudah minta dengan pihak Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan agar armada truk sampah ditambah. Karena, truk yag ada sekarang ini hanya melintas di jalan protokol saja. Sedangkan armada untuk masuk ke dalam gang tidak ada. Padahal, jumlah penduduk di sini sangat padat,” bebernya
Sumber : Sampah dan Banjir Jadi Permasalahan Utama Kota Medan