Soal Grab Betor, Dishub Medan : Jangan Coba-Coba Beroperasional Diam-Diam

Soal Grab Betor, Dishub Medan : Jangan Coba-Coba Beroperasional Diam-Diam

Grab Indonesia terus mengepakkan sayap bisnisnya. Kali ini mereka menghadirkan aplikasi baru bernama Grab Betor. Grab membuka kesempatan bagi para biker angkutan roda tiga di Indonesia, terkhusus Kota Medan.


Di Medan sendiri sudah mulai terlihat angkutan berbasis aplikasi tersebut belakangan ini. Di mana becak bermotor (betor) pada spanduk sebagai pelapis tendanya, memampangkan jelas bahwa itu angkutan via aplikasi GrabBetor.


Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Renward Parapat mengaku, pihaknya belum mengetahui soal aplikasi baru bernama Grab Betor, guna menaungi para driver becak bermotor seperti sopir taksi online serta Gojek di Kota Medan.


Andai pun ada terobosan aplikasi baru seperti Grab Betor ini, Dishub Medan sudah menegaskan hal tersebut kepada penyelenggara aplikasi. “Saya ingatkan agar jangan beroperasional diam-diam atau tanpa izin. Sebab sebelumnya sudah ada pertemuan di kantor kami, mengenai program peremajaan betor ini dalam waktu dekat,” ujar Renward.


Menurutnya, justru sejauh ini Dishub Kota Medan tengah mematangkan program peremajaan terhadap kendaraan roda tiga tersebut. Pihaknya juga tengah merangkul berbagai pihak, termasuk organisasi betor di Medan, dalam rangka program tersebut. “Tahap awal ini, kami ingin membuat langkah peremajaan betor dulu. Saya kira belum ada yang sudah online (Grab Betor, Red) di Medan,” katanya.


Renward menambahkan, pihaknya coba membawa program tersebut dalam forum di Kantor Wali Kota Medan. “Kemungkinan saya coba diskusikan dulu dengan Asisten Ekbang, mengingat Pak Wakil sedang ibadah haji. Sebelum akhirnya dibicarakan, saat menghadap Wali Kota,” ujarnya.


Humas Grab Adit saat dikonfirmasi Sumut Pos mengaku tidak mengetahui perihal aplikasi Grab Betor tersebut. “Saya kebetulan sudah gak (kerja) di situ lagi, jadi saya gak tahu perkembangan,” ujarnya seraya menambahkan baru resign sebagai Humas Grab.


Informasi yang dihimpun Sumut Pos, di tengah hebatnya persaingan para sopir taksi online dan konvensional, Grab di Indonesia meluncurkan aplikasi terkini bernama Grab Betor.


“Ayo bergabung menjadi mitra GrabBetor dan raih penghasilan lebih,” begitu bunyi iklan Grab dalam aplikasinya. Di situ juga terpampang kuota terbatas, waktu kerja fleksibel dan dilindungi asuransi perjalanan, serta ada syarat dan ketentuan sebagai calon biker GrabBetor.


Pemerhati Transportasi, Medis Sejahtera Surbakti menjelaskan, teknologi akan senantiasa berkembang mencari bentuk terbaru. Termasuk kemunculan aplikasi yang masuk ke semua lini sesuai kebutuhan masyarakat. “Nah sekarang sudah ada GrabBetor. Itu artinya masyarakat lapisan bawah pun sudah bisa pakai aplikasi Grab,” katanya kepada Sumut Pos, Jumat


Namun disayangkan, sistem transportasi di Indonesia belum diatur dengan baik. Sebab yang namanya betor pada prinsipnya untuk melayani pemukiman, bukan di jalan raya. “Dari sisi itu saja kita belum mengatur, apakah betor harus melakukan perjalanan ke mana saja,” katanya.


Selanjutnya, kata Ketua Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara ini, akan ada fiksi yang terjadi dengan kemunculan GrabBetor. Sama hal saat kehadiran Gojek yang sangat ditentang biker betor konvensional. Bahkan terjadi bentrokan hebat diantara kedua belah pihak. Meski begitu di lain sisi ia mengamati, kalau betor yang tergabung di GrabBetor ini belum seutuhnya berubah. Artinya dari sisi penampilan kenderaan masih sama dengan saat ini.


“Saya kebetulan melintas dan melihat ada betor yang beroperasi memajangkan spanduk aplikasi GrabBetor. Namun saya lihat betor itu tidak menggunakan BK (plat kenderaan, Red) di bagian belakang. Tampilannya juga lusuh. Padahal saya pikir di GrabBetor ada sebuah keharusan betornya sesuatu yang baik,” ungkapnya.


Ia menyebut sudah ada tiga kali melihat GrabBetor beroperasi di Medan dalam satu minggu belakangan. Hanya saja disayangkan, kondisi betor sama saja seperti yang ada saat ini. “Gak ada perubahan signifikan. Bedanya cuma diaplikasikan. Inikan miris juga melihatnya. Kalau tidak diatur memang seperti itulah kondisinya,” kata Medis.


Dirinya mengingatkan, dengan kehadiran GrabBetor ada dua pandangan berbeda. Tergantung dari kacamata mana pemerintah dan masyarakat melihatnya. Ada sisi positif dan negatif. “Satu sisi kita gak tahu bagaimana dengan biker betor yang lain. Sama seperti peristiwa Gojek dengan ojek. Di mana ada yang dipukuli dan segala macam. Seharusnya hal begini sudah diantisipasi. Ada kajian yang matang dan kalau bisa berbeda panggalan, atau hal lainnya yang diatur kedepan,” paparnya.


Ia mencotohkan seperti driver taksi online yang diharuskan masuk ke sebuah koperasi, baru setelah itu boleh beroperasi.


“Pertanyaannya apakah untuk betor ini akan diberlakukan hal serupa. Kembali lagi bahwa kajiannya harus berlandaskan keadilan untuk semua, serta mengikuti kaidah sistem transportasi yang benar. Saya rasa itu saja,” katanya.


Sumber : Soal Grab Betor, Dishub Medan : Jangan Coba-Coba Beroperasional Diam-Diam
Soal Grab Betor, Dishub Medan : Jangan Coba-Coba Beroperasional Diam-Diam Soal Grab Betor, Dishub Medan : Jangan Coba-Coba Beroperasional Diam-Diam Reviewed by Info Medan Terlengkap on 11:29 PM Rating: 5
Powered by Blogger.