Warga Medan Dan Sumut Tetap Waspada, Gempa Susulan Masih Mungkin Terjadi
Warga Kota Medan dan sekitarnya diminta tetap waspada. Sebab potensi gempa susulan dimungkinkan terjadi dalam beberapa hari ke depan. Hal ini seiring peristiwa gempa yang terjadi enam kali beruntun pada Jumat (10/2) dini hari, dari pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.
Demikian disampaikan Kepala Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klematologi dan Geofisika (BMKG) Medan, Syahnan kepada Sumut Pos, kemarin. “Sumber gempa berasal dari zona gempa yang terjadi tanggal 16 Januari 2017. Penyebabnya juga merupakan gempa tektonik dan berpusat di Karo,” katanya.
Dia mengungkapkan, berdasarkan pantauan pihaknya sekitar pukul 10.00 WIB pada hari itu ada terjadi 13 kali gempa susulan dengan skala 2.0 SR. Namun sekitar 3 kali gempa yang dirasakan warga Kota Medan. “Mungkin bagi masyarakat Karo merasakan ada enam kali getaran. Tapi kecil cuma 2.0 jadi tidak begitu terasa.” katanya.
Mengenai gempa susulan lagi, BMKG sejauh ini belum dapat memastikan. Namun potensi tetap ada. “Kita tidak harapkan ada gempa lagi. Walaupun potensi tersebut tetap ada kecil-kecil,” katanya seraya menyebut, gempa yang terjadi tidak berpotensi tsunami.
BMKG mengimbau kepada masyarakat, dengan instensitas gempa yang belakangan terjadi untuk lebih meningkatkan kewaspadaan. Terlebih bagi masyarakat yang tinggal di kawasan pengunungan dan perbukitan, kiranya waspada terjadi longsor. “Terus selalu waspada kalau sudah terasa ada getaran, dan sebaiknya segera keluar dari rumah,” ujar Syahnan.
Syahnan juga menjelaskan, gempa pertama skala 3.6 SR berlangsung pukul 00:19:27 WIB, tidak hanya dirasakan masyarakat Tanah Karo tapi juga di Medan dan Deliserdang. “Gempa pertama itu dirasakan di darat pada jarak 24 km arah barat daya Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, atau tepatnya sekitar 11,7 km sebelah barat laut Panatapan Doulu, Berastagi, Kabupaten Karo, pada kedalaman 10 km,” katanya.
Sedangkan gempa kedua 4.5 SR pukul 01:00:09 WIB, kemudian gempa 3.4 SR pukul 01:16:06 WIB. Berikutnya gempa lebih ringan 2.4 SR pukul 02:24:12 WIB. Dua jam 26 menit berikutnya, gempa kembali mengguncang dengan magnitude 4.5 SR, persisnya pukul 04:50:52 WIB. Dan gempa 4.3 SR pukul 05:04:27 WIB, Lokasi di Darat, 28 km Barat Daya kabupaten Deliserdang Sumut.
“Gempa ini hanya dirasakan di Medan, Deliserdang dan Karo yang merupakan pusat gempa. Getaran juga terasa di Binjai,” sebutnya.
Sebelumnya, Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah I Medan, Edison Kurniawan mengatakan, gempa pertama berlangsung mulai pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, dengan skala bervariasi. Hasil observasi BMKG Wilayah I Medan, gempa bumi ini berada pada zona sumber gempabumi M=5,6 yang terjadi pada tanggal 16 Januari 2017.
“Berdasarkan hasil analisis BMKG pada peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan laporan dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan di Berastagi dengan intensitas gempabumi II SIG-BMKG (III-IV MMI), Sibolangit II SIG-BMKG (III-IV MMI), Tuntungan dan Medan I SIG-BMKG (II-III MMI), Binjai I SIG-BMKG (I-II MMI), hingga Pakkat, Kabupaten Humbahas I SIG-BMKG (I-II MMI),” kata Edison.
Sampai saat ini belum ada laporan kerusakan dari lapangan. Pada skala III-IV MMI, getaran dirasakan nyata dalam rumah oleh masyarakat, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Gempa bumi dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
Edison menjelaskan, gempa bumi yang terjadi pada 10 Februari 2017 ini jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya merupakan jenis gempabumi dangkal dan mempunyai mekanisme sesar mendatar. Hal ini berarti gempa bumi ini terjadi akibat aktivitas sesar aktif lokal.
“Patut disyukuri, kekuatan gempa bumi ini tidak terlalu besar, sehingga diharapkan tidak sampai menimbulkan kerusakan. Untuk itu kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang, dan terus mengikuti arahan BPBD dan informasi dari BMKG. Khusus masyarakat di daerah pesisir pantai barat Sumatera Utara dan sekitarnya diimbau agar tidak terpancing isu mengingat gempabumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami,” katanya.
Sejumlah warga Medan dan Deliserdang mengakui ada merasakan getaran gempa yang terjadi dini hari kemarin. “Yang pertama itu kencang sekali getarannya. Kebetulan aku baru mau tidur, dan merasakannya,” kata Saragih warga Kecamatan Marindal, Deliserdang.
Hal senada dikatakan Catherine, warga Kota Medan sesaat rasakan saat terjadi gempa pertama. “Terasa kali memang getarannya. Tapi aku gak sampai keluar rumah karena sebentar aja goyangannya terjadi,” katanya.
Sumber : Warga Medan Dan Sumut Tetap Waspada, Gempa Susulan Masih Mungkin Terjadi