Sejak Dini Hari Tadi, Medan Diguncang Gempa Belasan Kali
Wilayah Kota Medan dan sekitarnya rutin diguncang gempa bumi teknonik. Sejak Selasa (14/2/2017) dini hari hingga pukul 12.00 saja sudah tercatat 11 kali gempa di ibu kota Sumatera Utara ini (catatan twitter @infogempaa).
Padahal, gempa juga mengguncang Medan, Jumat (10/2/2017) dan Sabtu (11/2/2017). Pada gempa hari ini, guncangan terkuat terjadi pukul 3.35 WIB, sebesar 5,2 SR. Gempa berpusat di kedalaman 10 km barat Sibolangit.
Lantas bagaimana penjelasan BMKG?
Melalui twitter @infoBMKG, Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Dr Daryono Msi, menjelaskan sebagai berikut:
1. Parameter Gempa
Selasa 14 Februari 2017 pukul 03.35.59 WIB wilayah Deli Serdang kembali diguncang gempabumi tektonik. Gempabumi kali ini berkekuatan M=5,2. Episenter terletak pada koordinat 3,33 LU - 98,48 BT tepatnya di darat tepatnya pada jarak 35 km arah baratdaya kota Medan pada kedalaman 10 km.
2. Dampak Gempa
Dampak gempa bumi berdasarkan peta tingkat guncangan (shake map) menunjukkan bahwa di Medan, Binjai, Pancurbatu, Bangunpurba, Sibolangit, Bandarbaru, Kualasiluman, Tanjungmerowa, dan Berastagi mengalami guncangan dalam skala intensitas II SIG-BMKG atau III-IV MMI.
Menurut laporan, gempabumi ini dirasakan orang banyak dan beberapa warga hingga terbangun dari tidur dan berlarian keluar rumah. Dampak gempabumi pada skala intensitas II SIG-BMKG belum berpotensi menimbulkan kerusakan bangunan.
3. Penjelasan
Gempabumi Deli Serdang ini merupakan aktivitas gempabumi kerak Bumi dangkal (shallow crustal earthquake) yang terjadi akibat aktivitas sesar aktif. Banyak pertanyaan warga yang dilontarkan kepada BMKG, mengapa aktivitas gempabumi di wilayah Deli Serdang terus berlangsung.
Untuk menjawab pertanyaan ini tentu tidak mudah. Namun demikian yang pasti berdasarkan peta tektonik setempat di zona ini memang terdapat beberapa struktur sesar.
Tingginya aktivitas gempabumi pada suatu wilayah merupakan cerminan bahwa di tempat tersebut memang terdapat medan tegangan batuan kulit Bumi, sehingga pada bagian batuan lemah akan mengalami pergeseran patahan yang dimanifestasikan sebagai gempabumi.
Setiap aktivitas gempabumi yang terjadi merupakan tahapan pelepasan energi yang sudah terakumulasi sejak lama.
Patut disyukuri bahwa di zona gempa Deli Serdang, proses ini berlangsung secara bertahap dalam bentuk aktivitas gempa-gempa kecil dan tidak sekaligus muncul sebagai gempa besar.
Mekanisme semacam ini tentu berkaitan dengan katakteristik batuan dan sumber gempa setempat. Dengan terjadinya pelepasan energi teganan kerakbumi dalam bentuk gempa gempa kecil ini, maka diharapkan lambat laun energi yang terakumulasi akan habis dengan sendirinya.
Satu hal yang harus kita pahami bahwa aktivitas gempabumi Deli Serdang akhir-akhir ini murni akibat aktivitas tektonik dan tidak ada ciri ciri yang menunjukkan bahwa gempabumi ini dipicu aktivitas vulkanik, untuk itu masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya
Sumber : Sejak Dini Hari Tadi, Medan Diguncang Gempa Belasan Kali