Investor Singapura Minati Danau Toba

Investor Singapura Minati Danau Toba

Kawasan Danau Toba kini menjadi incaran para investor luar negeri untuk menanamkan modalnya di Sumatera Utara (Sumut). Menyikapi keinginan investor asing tersebut, seluruh faktor yakni atraksi, aksesibilitas dan amnenitas atau A3, menjadi target utama Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba (BOPKPDT) melalui branding ‘Supervolcano Geopark’.


Direktur Utama BOPKPDT Arie Prasetyo mengaku telah bertemu dengan sejumlah investor asing, membicarakan pengembangan Danau Toba.


“Kita sudah ketemu dengan beberapa pihak dari negara tetangga seperti Singapore Tourism Board. Ternyata Danau Toba sudah menjadi obsesi atau mimpi bagi orang Singapura sejak lama. Isunya tinggal infrastruktur,” kata Arie Prasetyo pada kegiatan Sosialisasi Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba, di Hotel Grand Mercure, Kamis (9/2).


Hadir pada kegiatan tersebut Penasehat Horas Halak Hita RE Nainggolan, Anggota DPD RI Parlindungan Purba, Ketua Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba Alimin Ginting, Anggota DPRD Sumut Juliski Simorangkir, Asisten Ekbang Pemprov Sumut Ibnu Hutomo (mewakili Gubernur), Staf Ahli Ekbang Binsar Situmorang serta tokoh masyarakat dan tokoh agama.


Sebagaimana diketahui, target pemerintah untuk mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mencapai angka 20 juta hingga 2019. Sementara target awal pada tahun ini, dicanangkan sebesar 15 juta kunjungan. Sementara untuk kawasan Danau Toba sebesar 5 persen dari angka tersebut atau sekitar 750 ribu hingga akhir 2017 mendatang.


“Target kita untuk Danau Toba itu selalu 5 persen, jadi untuk tahun ini sekitar 750 ribu. Memang masih cukup jauh. Maka nanti lompatan (lonjakan) itu akan terjadi setelah infrastruktur dan lainnya sudah ada,” katanya.


Menurut Arie, untuk pengembangan kawasan pariwisata Danau Toba, pihaknya memiliki tugas yakni sebagai bagan yang otoritatif yakni di areal 600 Hektar di Kabupaten Tobasa. Sementara untuk daerah di luar itu, badan pelaksana yang ia pimpin itu menjadi lembaga yang koordinatif yang sifatnya memfasilitasi atau menjadi mitra seluruh pihak terkait untuk pengembangan pariwisata


“Jadi di luar wilayah itu (600 Ha) kita sifatnya koordinatif. Konsepnya dalam Perpres, supaya ada kawasan yang otorita. Karena kalau hanya koordinasi saja, memang bisa jadi juga, seperti berbagai atraksi. Tetapi tidak ada kawasan baru seperti yang ditetapkan presiden,” ujarnya.


Dengan otorisasi (kewenangan) dan kordinasi tersebut, maka apa yang dikerjakan oleh BOPKPDT, lanjut Arie, akan bisa terintegrasi dengan seluruh sektor dan instansi terkait lainnya. Beberapa diantaranya adalah, keberadaan kapal penyeberangan dengan jadwal pesawat terbang. Sehingga ketika ada kunjungan, sudah ada tujuan wisata yang bisa didatangi para wisatawan.


“Jadi tidak bisa satu-satu, harus semua, paralel. Sehingga nanti kalau penerbangan meningkat, infrastruktur jalan dibangun, juga harus disiapkan seperti apa wisata yang ditawarkan kepada wisatawan yang datang. Termasuk juga penyeberangan ke Samosir, jangan sampai menunggu terlalu lama,” katanya.


Sedangkan untuk tantangan terberat menurutnya ada pada kordinasi antar pihak terkait. Sebab meskipun kesannya sederhana, tetapi hal tersebut tidak mudah untuk dilakukan. Sebab banyak stakeholder terkait di tujuh kabupaten tersebut. Selain birokrasi, juga ada tokoh adat, tokoh agama dan sebagainya.


“Tetapi mudah-mudahan semuanya positif. Kalau energinya positif, maka akan bisa berjalan dengan baik dan kita mulai jalan (bekerja) di lapangan,” sebutnya.


Sebelumnya, Penasehat H3 RE Nainggolan menyampaikan dalam refleksinya bahwa Danau Toba merupakan kawasan yang sangat indah dipandang dari berbagai tempat di seluruh kabupaten yang ada di kawasan teresbut. Bahkan untuk kekayaan alam itu, pihaknya juga mengetahui bahwa Danau Toba sedang diupayakan menjadi satu dari sekian banyak situs dunia yang diakui UNESCO.


“Banyak kekayaan di Danau Toba yang tidak bisa ditemukan di belahan dunia manapun. Kita juga punya 300 jenis anggrek yang hidup di sana, yang saat ini baru 150 jenis yang teridentifikasi. Sehingga masyarkat harus bisa mengelola ini semua dengan baik.


Dikatakannya, tidak ada sektor manapun yang secara cepat bisa memberikan kontribusi (masukan) kepada kesejahteraan masyarakat kecuali pariwisata. Maka dirinya meminta agar seluruh stakeholder yang ada, memberikan dukungan penuh untuk pengembangan kawasan Danau Toba tersebut.


Sumber : Investor Singapura Minati Danau Toba
Investor Singapura Minati Danau Toba Investor Singapura Minati Danau Toba Reviewed by Info Medan Terlengkap on 6:15 PM Rating: 5
Powered by Blogger.