Coffee Cangkir Cafe, Tongkrongan Kawula Muda Sampai Kaum Ibu
Coffee Cangkir Cafe, Tongkrongan Kawula Muda Sampai Kaum Ibu. Berdiri pertama kali di Jalan Dr. Mansur No. 134 Medan. Café yang memulai operasional sejak 18 Februari 2011 hingga sekarang ini pula bisa ditemukan pada Jalan D.I Panjaitan dan Halat.
Fauzi, supervisor asal daerah yang memberikan fasilitas live music, Wi-Fi, dan lainnya itu mengatakan, dinamakan Coffee Cangkir agar praktis diingat. Selain itu, awal mula orang minum kopi menggunakan menggunakan cangkir bukan mug layaknya sekarang.
“Kami ingin menyajikan kopi khas Indonesia yang tidak ke barat- baratan karena target marketnya utamanya orang Indonesia,”kentara Fauzi.
Fauzi menambahkan, pelanggan yg datang ke tempat ini kebanyakan tiba asal kawula muda terutama mahasiswa karena lokasinya berdekatan menggunakan kampus. Kendati begitu, terdapat jua orang luar yang singgah ke sana.
Buat pada Dr. Mansur sendiri, café ini memberikan desain daerah yang lebih tradisional dengan menggunakan atap rumbia, dinding semi permanen yang terbuat berasal papan dan batu agar tamu yg datang lebih santai. Khususnya sebab di sini daerah kampus sehingga buat daerah nongkrong mahasiswa, menghilangkan kepenatan mereka sehabis ujian, dan diskusi bersama temannya.
Sedangkan di D.I Panjaitan menggunakan konsep homy agar terkesan nongkrong layaknya di rumah dan pada Jalan Halat lebih menonjolkan gaya resto.
“Hanya desain yang tidak sama akan tetapi bila manajemen, harga, serta hidangan permanen sama buat ketiganya,”imbuh Fauzi sembari menyebutkan café itu buka semenjak jam 9 pagi hingga 12 malam setiap harinya.
Fauzi mengatakan, waktu awal berdiri, Coffee Cangkir memang mempunyai tujuan buat membarui estimasi kawula belia bahwa kopi itu identik getir menggunakan lokasi mirip warung kopi serta didominasi sang orang tua.Anak belia juga bisa tampil keren kendati minum kopi.
Perlahan tapi sempurna respon positif pun datang dari konsumen mereka, sehingga satu per satu pelanggan pun datang. Bahkan, terdapat pelanggan setianya yang berkunjung ke sana mampu 4 sampai 5 kali.
Semua itu, lanjut Fauzi, karena mereka tanggap membaca selera pasarnya. Hal ini juga turut menghasilkan bakal terdapat penambahan 4 atau lima outlet Coffee Cangkir selanjutnya.
“jika malam Minggu kapasitas kursi pada sini mampu kurang. Umumnya 180 nambah sampai 200-an kursi Bila dihitung bersama bangku tempel,” istilah Fauzi.
Fauzi menuturkan, buat minuman homogen kopi yg paling diminati kawula muda dan kaum mak arisan artinya kategori freezing karena aroma kopinya lebih ringan. Freezing ialah kopi yg pada-blend dengan susu serta diberi variasi lain misalnya banana, oranye, maupun cokelat, oleh barista mereka. Pada antara variasi freezing itu maka freezing chocolate coffee sering dipesan pelanggan.
Ia ialah kopi powder dan cokelat yg diblend dan diberi whip cream. “Jadi bawah bubuk kopi serta atas whip cream plus cokelat cair agar rasa lebih menyatu,”terang Fauzi diikutii dengan pernyataan bahwa kopi yang digunakan merupakan arabika serta robusta.
Sedangkan para orang tua kebanyakan memesan expresso, caramel macchiato menggunakan aroma kopi yang berat.
Buat menjaga kepuasan pelanggan, Coffee Cangkir Cafe juga melakukan update sajian setiap 6 bulan. Mereka membuat kompetisi antar barista menggunakan reward yg sudah disiapkan untuk membentuk menu yg digemari konsumen. Jika terdapat menu yang kurang disukai maka pribadi dihapus berasal daftar menunya. (wiwik handayani)
Sumber : Coffee Cangkir Cafe, Tongkrongan Kawula Muda Sampai Kaum Ibu