Ribuan Pendukung Djarot-Sihar Antar Daftar KPU, Djarot-Sihar Janji Benahi Sumut
Pasangan calon yang ikut bertarung di Pilgubsu, Djarot-Sihar Sitorus, akhirnya resmi mendaftar ke KPU Sumut, Rabu (10/1) sore. Ribuan masyarakat, simpatisan dan anggota parpol ikut mengantar sebagai bentuk dukungan dan kepercayaan.
Dari atas becak motor yang mengiring, pasangan Djarot-Sihar menyapa warga yang sejak pagi menunggu di sepanjang Jl.Perintis Kemerdekaan. Antusias publik begitu besar di ajang langka seperti ini, dimanfaatkan dengan moment foto bareng.
Sesampainya di depan kampus Universitas HKBP Nomenssen (UHN), sejumlah mahasiswa dan warga yang ‘tidak tahan’ ingin menyapa langsung Djarot-Sihar, memberanikan diri menerobos ‘lautan manusia’ yang mengawal naik motor sembari membentangkan spanduk ‘Sumut Djoss’
Upaya mahasiswa dan warga berhasil, di depan Kampus Nommensen, iring-iringan Djarot-Sihar terhenti, keduanya turun dari betor menyalami masyarakat satu persatu, dan kemudian berswa foto bersama.
“Pak Djarot, Pak Djarot kami mau foto sama bapak, boleh ya pak,” ujar seorang Mahasiswi kepada Djarot yang dijawab dengan senyum ramahnya lalu berselfi dengan menggunakan ponsel.
( Baca Juga : Djarot Saiful Hidayat Jadi Jargon PDIP Untuk Pilgub Sumut)
Dari depan kampus Nomenssen terdengar riuh suara teriakan ‘Djarot Sihar’, keduanya lalu berjalan kaki berhimpit-himpitan, lantaran tingginya animo khalayak ingin melihat mantan Gubernur DKI Jakarta ini dari dekat.
Acara Pagelaran Budaya Nusantara
Acara penyambutan semakin gegap gempita, tatkala pagelaran budaya reog ponorogo khas Jawa, menyambut pasangan yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, dan mengantarnya hingga ke depan gerbang KPU.
Di depan gerbang KPU, tarian khas dari Sumatera Utara, yakni tarian mejuah-juah juga menyambut Djarot-Sihar. ”Tarian ini terbagi dua yakni gundala-gundala, dan mbuah Page, khas Karo Sumut,” kata Hanna Bangun salah seorang relawan.
Ia mengatakan tarian ini bermakna penyambutan terhadap pemimpin yang baru. “Dan lagu yang menyambutnya lagu Mejuah juah, ini lagunya bapak Djarot dan bapak Sihar ini bisa sehat-sehat, dan tarian mbuah page, bermakna kemakmuran bagi tanaman dan masyarakat Sumut bisa terwujud,” tambahnya.
Harapkan Sumut “Bersih”
Sementara itu, Jaya Purba salah seorang warga mengatakan dengan hadirnya Djarot menjadi Calon Gubsu, menjadi secercah harapan bagi Sumatera Utara menjadi lebih maju.
“Masyarakat Sumatera Utara sangat realistis sangat rasional, setelah kita terpuruk dua periode (sebelumnya), maka kita harapkan ada calon yang bersih calon yang berpengal aman yang bisa memajukan Sumatera Utara,” katanya.
“Dan kami lihat Pak Djarot ini menjadi solusi bagi Sumut, ini yang kami harap dapat memajukan Sumut,” sambungnya.
Hal senada juga, disampaikan Viona (31) salah seorang warga Jl M Idris Medan. “Pokoknya kami ingin pemimpin yang bersih dan jujur, sudah saatnya Sumut ini berubah, terutama dalam hal pelayanan publik, dan bebas korupsi, Pilkada tahun ini kami gak salah pilih,” harapnya.
Di lokasi terpisah, Makmur Sardion Malau selaku Direktur kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Marhaenis Sumut mengatakan, bahwa dirinya menyambut baik niatan itu.
“Ya kalau dia (Djarot – sihar), memang benar-benar ingin merubah wajah Sumut menjadi lebih bersih dan lebih transparan, ya tentu kita sambut baik niatan itu. Terlebih Sumut memang dikenal sebagai salah satu provinsi dengan tingkat korupsi tertinggi di Indonesia, dan itu memang harus dibenahi”, ucap Sardion kepada Jurnal Asia, (10/1).
Adanya tanggapan masyarakat yang mengatakan bahwa Djarot bukan merupakan putra daerah Sumut, dan menjadi salah satu faktor yang membuat Djarot sulit untuk menduduki pemerintahan di Sumut, hal itu dibantah oleh Sardion.
“Ya, masalah putera daerah kan sebenarnya bukan masalah. Siapapun dia, selama dia putera bangsa, warga negara Indonesia, dan dia mampu membangun daerah itu menjadi lebih baik, ya kenapa tidak. Kita lihat saja Jakarta,
kita bercermin dari sana, bagaimana ketika itu pak Jokowi yang bukan putera daerah DKI Jakarta, namun bisa terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta dan merubah Jakarta menjadi lebih baik. Itu pula lah yang kita harapkan di Sumut ini”, Jelas Sardion.
Sardion mengatakan, siapapun calon gubernur yang lolos untuk maju di PilGubsu nanti, baik dia putera daerah ataupun tidak, dia harus punya visi dan misi yang jelas untuk Sumatera Utara. Dan bukan hanya visi misi diatas kertas, tapi memang harus benar-benar bekerja nyata dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih di Sumut.
“Mau calonnya putera daerah ataupun tidak, yang jelas mereka harus orang yang mau bekerja keras dan punya kemampuan untuk membuat Sumut menjadi jauh lebih baik. Jangan kita biarkan lagi Sumut ini dinilai sebagai Provinsi yang punya nilai negatif dimata masyarakat Indonesia.”, terangnya.
Dikatakannya, semua niatan baik oleh seluruh pasangan calon gubsu harus dihargai dan di apresiasi. Namun tentu, itu saja tidak cukup, pemilih harus memilih dan mendukung yang sesuai dengan hati pemilih masing-masing, yang dikarenakan oleh kemampuan calon tersebut.
“Masyarakat sekarang sudah cerdas lah, memilih itu pakai logika dan juga pakai hati. Memilih itu harus secara objektif, tidak lagi secara subjektif, memilih karena kita yakini calon itulah memang yang kita anggap mampu untuk menjadikan Sumut kita tercinta ini jadi lebih baik”, tutupnya.
Disisi lain, Muhammad Husni Hutagalung, selaku salah satu tokoh pemuda Kabupaten Deli Serdang mengatakan, bahwa dirinya berharap niatan pasangan Djarot – sihar untuk menjadikan Sumut sebagai Provinsi yang bersih dari korupsi, harus direalisasikan seandainya Djarot – sihar terpilih menjadi orang nomor satu di Sumut.
“Kita sudah muak dengan janji para calon pemimpin, dulu-dulu calon yang lain juga bilang begitu, tapi nyatanya nol juga, korupsi justru semakin menjadi-jadi di Sumut ini. Kalau niatnya baik untuk menjadikan pemerintahan di Sumut menjadi bersih, tentu kita apresiasi, kita dukung niatan itu, tapi harus direalisasikan lah, jangan cuma niatan saja”, ucap Husni.
Seperti diketahui, Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus merupakan salah satu pasangan calon gubernur Sumut yang diusung oleh partai PDIP. PDIP yang memiliki 16 kursi di DPRD Sumut memilih Djarot sebagai calon gubernur Sumut, bukan memilih kadernya yang merupakan putera daerah. Didampingi oleh Sihar Sitorus yang merupakan putra Sumut, PDIP yakin Djarot mampu meraih kemenangan di Pilgubsu nanti.
Djarot sendiri merupakan mantan walikota Blitar periode tahun 2000 hingga 2010, dan selama masa pemerintahannya Djarot dinilai sebagai pejabat yang cukup bersih. Namanya mulai melejit ketika mendampingi Basuki Tjahya Purnama alias Ahok sebagai wakil gubernur DKI Jakarta. Ia pun menjadi Plt. Gubernur DKI Jakarta pada Mei 2017 dan resmi menjadi gubernur DKI Jakarta pada Juni 2017.
Sumber : Ribuan Pendukung Djarot-Sihar Antar Daftar KPU, Djarot-Sihar Janji Benahi Sumut
Tag :
Smart Detox Synergy
Home Decoration Ideas
Home Furniture Decoration Ideas
Home Decoration Gallery
Best Home Decoration Interior
Home Interior Ideas
Living Room Gallery
Home Furniture Gallery